Mengenal Gaya Eco-chic: Fashion Yang Peduli Lingkungan
Mengenal Gaya Eco-chic: Fashion Yang Peduli Lingkungan – Menurut parapuan.co (21/7/2021), penelitian Foundation Changing Markets menunjukkan bahwa industri tekstil bertanggung jawab atas lebih dari 20 persen pencemaran air di dunia. Yang lebih disayangkan lagi, laporan Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam pada tahun 2017 juga menunjukkan bahwa tekstil akan menjadi sumber polusi mikroplastik laut terbesar di dunia.
Gerakan ini dimulai oleh beberapa desainer dan label, dengan komitmen untuk mengutamakan kualitas produk daripada kuantitas pakaian yang diproduksi.
Mengenal Gaya Eco-chic: Fashion Yang Peduli Lingkungan
Istilah untuk menggambarkan praktik industri tekstil yang berfokus pada penciptaan produk yang tahan lama dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas produksi. Apalagi, proses produksi yang dijalankannya juga mendukung etika lingkungan.
10+ Influencer Peduli Lingkungan Yang Perlu Kamu Ketahui
, Pusat Mode Berkelanjutan Universitas Seni London. Baginya, kata tersebut merupakan kebalikan dari fast fashion.
, dan dari merek fashion asing dan lokal. Hal ini tentunya membuktikan bahwa semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya penggunaan pakaian ramah lingkungan untuk menyelamatkan lingkungan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
. Diharapkan dengan adanya efek slow fashion ini mampu mengubah cara berpikir kita terhadap trend fashion, meningkatkan kreatifitas kita dalam berbusana dan masih banyak lagi hal lainnya.
Dianggap menarik perhatian banyak orang. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkembangnya produksi industri garmen untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Program “easy Green” Persembahan Unilever Dan Lazada Ajak Konsumen Belanja Produk Yang Baik Untuk Lingkungan
Yang berubah setiap saat. Coba renungkan, jika kita ingin baju baru, bukan berarti kita harus membeli baju baru bukan?
Yang masih dalam kualitas atau ditukar dengan yang lain. Kedua cara tersebut tetap memerlukan biaya, tetapi tidak sebesar membeli baju baru.
Jika ingin tampil dengan gaya baru, Anda bisa mengkreasikan beberapa pakaian di lemari pakaian Anda. Dengan cara ini, Anda dapat menciptakan gaya berbeda dengan item yang sudah Anda miliki.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mahalnya harga pakaian dapat memotivasi kita untuk membelinya. Bahkan tak hanya soal diskon harga saja, terkadang model pakaian yang menarik juga kerap membuat kita tergila-gila.
Corporate Sustainability Management
Sebenarnya pakaian di etalase yang murah dan menarik tidak harus menjadi sebuah kebutuhan, bisa saja itu adalah keinginan kita. Selain itu, terkadang kita lupa mempertimbangkan kualitas pakaian yang kita beli.
Selain menghasilkan uang, cara ini juga bisa mengurangi barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi. Uang hasil penjualan pakaian bisa Anda gunakan untuk membeli barang lain yang memang Anda perlukan.
Menawarkan produk berkualitas dan ramah lingkungan yang tidak akan hilang begitu saja. Hal ini terbukti dengan banyaknya slow fashion brand yang berkomitmen menciptakan produk ramah lingkungan, bahkan berkolaborasi dalam penanaman pohon.
Selain itu, Lepas turut berkontribusi dalam penanaman pohon di banyak wilayah di Indonesia. Dimana, setiap pembelian produk Pender setara dengan menanam beberapa pohon di Kendal, Jawa Tengah.
Menelisik Industri Fast Fashion Dari Kacamata Lingkungan Hidup
Melalui kampanye alam ini, Lepas berhasil mengumpulkan 161 pohon pinus laut dan menanamnya di Pantai Karang Malang, Kabupaten Kendal pada 29 Mei 2022 dengan bantuan Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir (P3MP).
Wardrobe & Story berkontribusi dalam penanaman 400+ mangrove Rhizophora di sepanjang pesisir Kota Semarang, Tambakrejo. Selain produksi produk fesyen berkelanjutan, kerja sama ramah lingkungan ini adalah operasi nyata mereka
Bersama Hafizah Ghazali, ia meluncurkan kampanye alam bertajuk “Hafizah Ghazali untuk Keberlanjutan Kota Semarang”. Hafizah Ghazali percaya bahwa menanam pohon adalah salah satu hal paling ampuh dan termudah yang dapat dilakukan untuk menciptakan dampak positif terhadap lingkungan. Sebanyak sekitar 9.000 pohon bakau telah ditanam di sepanjang pesisir Kota Semarang dan Kabupaten Bekasi.
Selain itu, Sisa Benang meluncurkan kampanye alam bertajuk “Tanaman Satu Tumbuh Seribu”, dimana setiap pembelian produk Sisa Benang berarti menanam pohon. untuk
6 Cara Menjalankan Sustainable Fashion Yang Lebih Ramah Lingkungan!
Selain itu, kerja sama ramah lingkungan merupakan bisnis inti mereka bersama dengan produksi produk fesyen berkelanjutan. Surviving Thread berhasil menanam 638 pohon mangrove Rhizophora di Desa Bedono, Demak.
Istilah untuk menggambarkan praktik industri tekstil yang berfokus pada penciptaan produk yang tahan lama dan mengutamakan kualitas daripada kuantitas produksi.
Ubah pola pikir Anda, manfaatkan pakaian yang ada di lemari Anda, pertimbangkan untuk membeli pakaian berkualitas, menjual pakaian bekas, dll.
Geetpradana dan Julia. (2020). Kajian Daniel’s Zero Waste sebagai Produk Fashion Berkelanjutan. Universitas Siputra, Surabaya, Indonesia. Dikutip dari https://www.uc.ac.id/envisi/wp-content/uploads/publikasifpd/ENVISIFPD-2020-P041-DEWA%20MADE%20WEDA%20GITHAPRADANA, %20FIKA%20RAHMI%20JULIA%20WSADEKA-20 %20DANIEL %20AS%20PRODUK%20BERKELANJUTAN%20FASHION.pdf
Inovasi Dalam Bisnis Fashion: Menjaga Keunikan Dan Kebaruan
Ramadhan 2024: Panduan Praktik Ramadhan Ramah Lingkungan bagi Umat Islam Apa yang dimaksud dengan investasi ESG? Bagaimana cara kerjanya? Inisiatif baru “Green Project”, mengajak perusahaan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan Pemasaran Berkelanjutan Apakah itu? Apa bedanya dengan konsep pemasaran lainnya? Green Jobs, Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Mengkaji Industri Fast Fashion dari Perspektif Lingkungan, Jakarta Saat membahas sampah, topiknya seolah tak ada habisnya dan solusinya tak ada habisnya. Padahal, jika memikirkan dampaknya terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menerapkan solusi mulai dari skala kecil, permasalahan sampah bisa diselesaikan dengan lebih baik.
Penyumbang sampah terbesar di dunia berasal dari industri fashion (fast fashion) yang berdampak pada ketersediaan air bersih dan perubahan iklim.
Tak hanya itu, menurut United Nations Partnership on Sustainable Fashion dan SDGs di laman zerowaste.id, serat kain dari limbah tekstil juga diprediksi menjadi penyebab utama masuknya plastik ke dalam air laut
Itu jika dilihat dari sudut pandang lingkungan. Jika dilihat dari sudut pandang pekerja, industri fesyen dan tekstil banyak mencakup pekerja perempuan yang menggantungkan penghidupannya pada bidang pekerjaan tersebut.
Mengenal Lebih Dekat “responsible Tourism” Melalui Aktivitas Bri Green Campaign Bersama Sebumi
Sayangnya kondisi kerja, sistem sosial dan upah minimum masih belum mendukung konsep pemberdayaan perempuan yang adil, beretika dan berkelanjutan. Kecuali sesuatu yang tragis terjadi.
Jika masih ingat, 1.133 orang tewas dan 2.500 orang luka-luka akibat runtuhnya gedung Rana Plaza di Dhaka, Bangladesh pada tahun 2013. Rana Plaza merupakan gedung yang menampung lima pabrik garmen yang memproduksi fast fashion berskala besar yang dipasarkan ke seluruh dunia. Sebuah revolusi fashion lahir dari acara ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada tahun ini Asia Pacific Rayon (APR) dan Closed Loop Fashion (CLF) kembali meluncurkan gerakan untuk mendukung fashion yang beretika dan berkelanjutan, yang akan dirayakan di Indonesia melalui Fashion Revolution Indonesia.
“Fashion Revolution Indonesia merupakan dukungan kami sebagai pelaku swasta untuk bersinergi dan berkolaborasi menciptakan fesyen yang berkelanjutan dan beretika di Indonesia. Kami berharap gerakan revolusi fesyen tidak berhenti sampai di sini dan fesyen yang aman, adil, dan berkelanjutan terus didorong untuk membangun . Ekosistem,” kata Evelyn Santoso selaku Head of Business Development Asia Pacific di Jakarta.
5 Brand Pakaian Upayakan Penghijauan Bersama Lindungihutan
Ya, Fashion Revolution Indonesia telah dirangkul oleh gerakan komunitas global Fashion Revolution Week yang mengajak para pelaku fesyen Indonesia untuk mendukung fesyen berkelanjutan dan beretika melalui serangkaian acara pada 13-14 April 2022, seperti :
Pada acara tersebut, APR menampilkan lima brand yang mendukung fesyen berkelanjutan dan beretika, seperti Thread-To Fabric, Inan Signature, Gajah Meja, Batik Tursmi, dan Rubish. Berbicara kepada tim, CEO Rubish, Ansep Amir mengatakan Fashion Revolution Indonesia merupakan sebuah ajang yang menyadarkan para pecinta fashion.
“Bagi saya, tujuan dari acara ini adalah untuk awareness karena mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui bahwa ada merek yang berkelanjutan. Menurut saya, pengenalan dan edukasi tentang merek yang berkelanjutan harus dilakukan secara bertahap,” kata Aamir.
Kontribusi Ameer pada industri fashion memanfaatkan sampah plastik seperti botol kemasan PET dan HDPE untuk menciptakan perhiasan yang unik. Menariknya, sejak tahun 2019 hingga saat ini, Aamir telah memberdayakan perempuan untuk menciptakan karya seninya sendiri.
10+ Brand Skincare Lokal Yang Peduli Lingkungan & Hutan Indonesia
“Proses produksi kami sebagian besar melibatkan perempuan yang tinggal di bangunan semi permanen dekat tempat pengumpulan sampah. Total saat ini ada 30 perempuan yang membantu Rubish secara paruh waktu,” jelas Aamir.
Selain sampah, ciri khas Inene sebagai label fesyen berkelanjutan juga menyampaikan pesan cinta bumi dan lingkungan. Ya, Inene Signature menggunakan serat viscose rayon APR untuk menghadirkan koleksi eco-printnya sebagai produk fashion yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Tahun ini, APR dan CLF mengundang Bintang Azizu, pemilik label fesyen ByBinzu, untuk mengadakan workshop offline. Dalam Fashion Revolution Indonesia, Bintang berbagi tentang teknik pewarnaan dan proses pewarnaan alami menggunakan serat viscose ray dari APR.
“ByBinzu memberikan workshop dasar tentang indigo shibori. Untuk pewarna alami, tidak boleh menggunakan kain apa pun agar warnanya cerah. Kalau menggunakan kain viscose, daya serapnya bagus untuk pewarnaan,” kata Bintang, Rabu (13/4).
Putri Melta Sari, C.eml
Selain itu, pada Kamis (14/4), lokakarya eco-print offline diselenggarakan oleh Inane dari Inane Signature dengan menggunakan bahan 100% viscose rayon dari APR. Dalam teknik pewarnaan alami ini menggunakan beberapa bahan alami seperti sekang, api, sembu dan hijau daun.
#TukarBaju merupakan kampanye yang digagas oleh Zero Waste Indonesia, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan sebagai solusi terhadap limbah fashion dan limbah tekstil di Indonesia.
Ya, #TukarPakaian adalah sebuah konsep dimana orang-orang membawa pakaian bekas yang layak pakai, lalu menukarkannya dengan pakaian orang lain. Solusi ekonomis dan ramah lingkungan untuk mengikuti perubahan gaya busana tanpa mengeluarkan uang untuk membeli baju baru.
Acara pop-up #SwapClothes akan diadakan pada 13-14 April 2022 di Fashion Revolution Indonesia. Untuk tukar baju dimulai dari pukul 09.00-18.00 WIB yang dibagi menjadi tiga sesi, dan sebelumnya Anda harus mendaftar sebagai #TemanTukar.
Manfaat Gaya Hidup Berkelanjutan Dan Contohnya, Baik Bagi Lingkungan
Talkshow dan webinar juga diselenggarakan dengan tema Upcycling Fashion: The Art of Designing with Waste Materials dan menghadirkan pembicara khusus seperti Marina Chahbone (CEO CHL), Totten Jan (Creative Director di Totten), dan Ratna Devi Paramita (Head of Fashion Program ). BNSD). ).
Marina Chahbone menjelaskan, acara Fashion Revolution Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran lebih lanjut tentang keberlanjutan dan sirkularitas dalam industri fashion dan tekstil lokal.
“Kami memiliki tujuan yang sama untuk menyatukan orang-orang yang berpikiran sama dengan menyediakan platform untuk terhubung, bertukar ide, dan menginspirasi,” ujarnya.
Fashion Revolution Indonesia juga menghadirkan pameran khusus karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Binus University. Ya, mereka membuat pakaian dari bahan bekas alias kain bekas.
Teens Go Green Indonesia
Selain itu, 16 brand juga memamerkan koleksinya dalam Brand Showcase pendukung visi Fashion Revolution, seperti Image Studio, Mycotech x Viani, Stain Label, Qin & Ali, Tri Upcycle, Abhati Studio, Bai Binzu, Kand , Hallah. . , Dan Lim, Hei,